Cilegon – Salah satu lurah di wilayah Kota Cilegon menyampaikan kekecewaannya terhadap pernyataan Wakil Wali Kota Cilegon, Fajar Hadi Prabowo, yang menilai banyak lurah dan camat kurang menunjukkan inisiatif dalam bekerja serta terlalu bergantung pada anggaran pemerintah.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari faktabanten.co.id pada Rabu (21/5/2025), Fajar mengatakan, “Lurah banyak yang bandel, terlalu banyak ambil asumsi, apa-apa geraknya harus pakai dana.”
Pernyataan tersebut diduga menyinggung sejumlah pejabat kelurahan dan kecamatan di Cilegon. Seorang lurah yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa penilaian tersebut tidak sepenuhnya tepat.
"Kelurahan ini ujung tombak masyarakat, dan Pak Wakil tidak tahu di lapangan seperti apa. Kalau ada warga terkena musibah, kita langsung turun. Kita tidak melulu menunggu anggaran, bahkan kami lebih mementingkan urusan masyarakat dari pada kepentingan pribadi, terkadang hari libur juga tetap melayani masyarakat ketika dalam keadaan urgent," ujarnya.
Menurutnya, sebagai pemimpin pemerintahan, Wali Kota Robinsar dan Wakil Wali Kota Fajar Hari Prabowo seharusnya bisa menyampaikan kritik secara lebih bijak.
"Kalau memang ada warga yang mengadu soal pelayanan, seharusnya lurah atau camatnya dipanggil dan dibicarakan baik-baik. Karena tidak semua lurah dan camat seperti itu. Kami kerja dari jam 8 sampai jam 4 sore untuk melayani masyarakat," tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun jabatan lurah dan camat merupakan jabatan politik, tidak semestinya semua digeneralisir secara negatif.
"Kalau saya mah terserah pimpinan, mau dievaluasi atau tidak, itu hak mereka. Tapi tidak semua lurah dan camat seperti yang dikatakan. Saya yakin banyak di antara kami yang sudah bekerja sesuai amanah," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pemerintah Kota Cilegon terkait reaksi dari para lurah dan camat atas pernyataan Wakil Wali Kota tersebut.